Kategori
Jasa Olah Data

Mengenal Lebih Dalam Metode Penelitian Eksperimen Semu

Eksperimen adalah salah satu metode dalam penelitian untuk mengetahui hubungan sebab-akibat suatu variabel. Metode eksperimen sendiri terbagi lagi menjadi dua macam yakni  eksperimen sesungguhnya dan  eksperimen semu. Nah, kali ini metode penelitian eksperimen semu akan dibahas secara lebih mendalam. 

Pengertian Eksperimen Semu

Eksperimen semu atau eksperimen quasi adalah jenis penelitian eksperimen dimana peneliti tidak mampu mengontrol variabel yang diteliti. Pada dasarnya eksperimen kuasi merupakan pengembangan dari penelitian true experimental dimana pengontrolan variabel luar sulit dilakukan. 

Sama seperti penelitian eksperimen sesungguhnya, penelitian eksperimen semu juga bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat atau mencari tahu penyebab sebuah peristiwa. Hanya saja, pada eksperimen ini kelompok kontrol dan kelompok perlakuan tidak dipilih secara acak. 

Ciri-ciri Eksperimen Semu

Secara sekilas, pelaksanaan eksperimen semu serupa dengan eksperimen sesungguhnya. Namun, jika diamati lebih lanjut, ciri-ciri dan karakteristik masing-masing eksperimen memiliki perbedaan yang cukup terlihat. Ciri-ciri dari metode penelitian eksperimen semu diantaranya:

  • Memiliki beberapa metode dalam pelaksanaan atau pengujian objek. 
  • Metode-metode yang digunakan nantinya akan saling dibandingkan. 
  • Pemilihan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan tidak dilakukan secara acak. 

Jenis Penelitian Eksperimen Semu atau Quasi

Ketika akan melaksanakan penelitian eksperimen semu, peneliti bisa memilih satu dari beberapa jenis rancangan penelitian. Masing-masing rancangan eksperimen semu memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Beberapa rancangan penelitian eksperimen semu adalah sebagai berikut:

1. The Time Series Experiment

Salah satu rancangan eksperimen semu adalah time series experiment. Pada penelitian ini objek hanya terdiri dari kelompok perlakuan saja. Selain itu objek juga dipilih secara tidak acak. 

Penelitian dimulai dengan mengobservasi objek penelitian dan memberi pretest pada objek. Observasi ini dilakukan selama beberapa kali untuk melihat tingkat kestabilan objek penelitian. 

Ketika observasi selesai dilakukan, peneliti akan memberi perlakuan atau intervensi kepada kelompok objek. Selanjutnya objek kembali diobservasi selama beberapa kali dengan instrumen yang sama. Hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan setelah diberi perlakuan. 

2. The Non-Equivalent Group Design

Pada rancangan ini objek penelitian dibagi menjadi dua yakni kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Pemilihan kedua kelompok ini tidak dilakukan secara acak. 

Penelitian diawali dengan pemberian pretest sebagai acuan untuk mengetahui perubahan objek. Setelah diberi perlakuan, objek akan kembali diberi posttest untuk melihat sejauh mana perubahan yang dihasilkan akibat intervensi atau perlakuan. 

3. The Equivalent Time Series Samples Design

Secara umum, rancangan ini memiliki kemiripan dengan time series. Hanya saja, pada rancangan ini, intervensi atau perlakuan dilakukan lebih dari sekali. Meskipun demikian, intervensi tidak terus menerus dilakukan. Ada beberapa periode dimana intervensi tidak dilakukan.

Bagi seorang peneliti, memahami cara kerja metode penelitian eksperimen semu adalah kewajiban. Hal ini dilakukan agar sewaktu-waktu peneliti tidak merasa kesulitan dalam melaksanakan metode penelitian ini. 

Selain metode, peneliti juga harus memahami cara mengolah data dari hasil eksperimen. Untuk hal ini, peneliti tidak harus ahli karena ada jasa pengolah data yang siap membantu. Peneliti hanya perlu menghubungi kami dan data hasil penelitian pun cepat terolah secara akurat. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *