Kategori
Jasa Olah Data Jasa Skripsi Tesis Disertasi

Mengenal Metode Value At Risk dan Penjelasannya

Apa itu Metode Value At Risk?

Value at risk sering dilambangkan dengan VaR dan digunakan untuk mengukur risiko dalam risiko kerugian dari spesifik portofolio pada aset finansial. Probabilitas dan time horizon tertentu metode ini akan didefinisikan sebagai nilai ambang sehingga probabilitas bahwa kerugian Mark to market atau fair value accounting pada portofolio sepanjang time horizon akan melebihi nilai ambang tersebut.

Kegunaan Value at risk

Dapat digunakan untuk mencegah manajer portofolio melakukan keputusan yang melampaui toleransi risiko yang sudah dikembangkan pada kebijakannya. Hal tersebut bisa menggunakan pengukuran pada sektor, tingkat keamanan, portofolio dan kelas aset.

Dan termasuk nilai estimasi dan bukan nilai yang didefinisikan secara spesifik dan unik. Posisi perdagangan yang sedang dikaji ulang bersifat tetap pada periode yang bersangkutan. Nantinya metode tersebut akan melibatkan dua parameter yang dipilih secara sembarang yang terdiri dari holding period dan kepercayaan.

Pada saat komputasi VaR untuk harian maka hal tersebut dapat memperkirakan kerugian terburuk yang mungkin terjadi pada akhir hari perdagangan berikutnya. Hal ini juga bisa dilakukan pada tingkat kepercayaan tertentu dalam kondisi pasar yang sedang normal.

Jenis Metode Var

Metode value at risk ini dibagi kembali menjadi 3 Jenis metode dasar untuk melakukan perhitungan.

  1. Metode parametric atau variansi kovariansi atau sering disebut juga dengan metode korelasi dan metode analytic. Metode ini akan melakukan pengembalian faktor risiko yang terdistribusi secara normal.
  2. Metode non parametric atau dinamakan dengan simulasi historical. Metode ini dapat dikatakan sebagai metode paling sederhana dan dapat menghindari beberapa kesulitan yang tersembunyi dari metode korelasi.
  3. Metode simulasi Monte Carlo yang bersifat lebih fleksibel dibandingkan kedua metode tersebut. Simulasi ini memungkinkan untuk distribusi historis yang sebenarnya dalam faktor risiko. Total simulasi akan terakumulasi dengan parameter statistik yang dipilih yaitu volatilitas dan estasi korelasi serta distribusi historis.

Kategori
Jasa Olah Data Jasa Skripsi Tesis Disertasi Konsultasi Susun Skripsi

Mengenal Metode Uji Sobel Test

Apa itu Metode Uji Sobel Test?

Sobel test adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah Terdapat hubungan melalui suatu variabel mediasi secara signifikan. Yang mana variabel tersebut diuji apakah mampu berperan sebagai mediator dalam hubungan tersebut. Sebagai contoh suatu variabel A apakah memiliki pengaruh terhadap B melalui variabel M.

Dalam hubungan tersebut, metode uji sobel test menggunakan variabel M sebagai mediator hubungan dari A ke B. Hal ini digunakan untuk menguji seberapa besar peran variabel dalam memediasi pengaruh A terhadap B yang digunakan dengan uji sobel test.

terdapat contoh lain dari hasil model regresi dengan menggunakan SPSS yang mana digunakan tiga variabel yaitu insentif sebagai variabel independen, motivasi digunakan sebagai mediator, serta kinerja digunakan sebagai variabel dependennya. Apakah regresi pun dilakukan sebanyak 2 kali yaitu regresi pertama dilakukan antara insentif terhadap motivasi dan kinerja. Kemudian untuk yang kedua meregresikan antara motivasi terhadap kinerja.

Kegunaan Metode uji sobel test

Digunakan untuk dapat mengetahui pengaruh variabel mediasi berupa kepuasan. Menurut Baron dan Kenny di dalam Ghazali dinyatakan bahwa suatu variabel dapat disebut intervening apabila variabel tersebut dapat ikut mempengaruhi hubungan antara variabel yang independen dan juga variabel yang dependen.

Uji sobel ini digunakan untuk menguji kekuatan dari pengaruh tidak langsung dari variabel independen berupa X ke variabel dependen berupa Y2 melalui variabel intervening berupa Y1. Cara perhitungannya adalah dengan mengalikan pengaruh tidak langsung dari X ke Y2 melalui Y1, yang kemudian menggunakan cara mengalihkan jalur X- Y1 (menjadi a) dengen jalur Y1 – Y2 (menjadi b) atau jalur ab.

Di dalam metode ini tersebut terdapat koefisien ab = (c-c’) yang mana c adalah pengaruh dari X terhadap Y2 tanpa menghubungkan Y1,  dan c’ merupakan koefisien pengaruh X terhadap Y2 setelah menghubungkan Y1.