Banyak orang yang masih belum mengetahui tentang apa itu analisis candle. Analisis ini sendiri dapat Anda terapkan pada software Matlab maupun R. Terlebih kedua perangkat lunak tersebut sekarang ini memiliki jumlah pengguna sangat banyak karena memang keberadaannya sudah cukup populer.
Mengenal Software Matlab dan R
Perlu Anda ketahui, bahwa software Matlab dan R termasuk salah satu perangkat lunak paling populer penggunaannya. Tidak heran jika ada banyak orang sudah memanfaatkannya untuk melakukan berbagai aktivitas analisis data sesuai kebutuhan.
Untuk Matlab sendiri termasuk sebagai perangkat lunak pemrograman yang dirancang secara khusus bagi para ilmuwan maupun insinyur. Kegunaannya adalah untuk melakukan analisis sekaligus merancang sistem maupun produk dengan bahasa berbasis matriks.
Berbeda dengan R yang termasuk perangkat lunak sekaligus bahasa pemrograman yang dapat Anda manfaatkan untuk menganalisis grafik dan statistika. Software R ini sendiri merupakan buatan dari Ross Ihaka dan Robert Gentleman asal Universitas Auckland di Selandia Baru.
Termasuk sebagai analisis teknikal dalam bentuk grafik harga. Umumnya, analisis tersebut berguna untuk menganalisis dengan tampilan harga terendah, tertinggi, penutupan, maupun pembukaan dalam periode tertentu. Saat ini sendiri salah satu yang paling banyak digunakan adalah candlestick.
Yakni sebuah grafik harga saham yang dahulunya berguna bagi para trader untuk mencatat harga pasar dari waktu ke waktu. Nantinya pengguna akan memakai data tersebut dengan tujuan untuk memprediksi pergerakan harga di waktu mendatang.
Metode ini sendiri berkembang berkat Munehisa Honma. Kemudian populer kembali berkat Steven Nison di dunia barat. Candlestick sendiri mempunyai dua komponen utamanya diantaranya adalah tubuh candle atau body serta ekor candel atau shadow/wick.
Penggunaan Analysis Candlestick
Candlestick mempunyai dua warna yang ada pada komponen utamanya. Adapun warna tersebut adalah merah dan hijau. Pada warna merah berarti terdapat penurunan harga saham sehingga harga penutupannya jauh lebih rendah daripada harga pembukaan atau bearish.
Berbeda dengan warna hijau karena artinya terdapat peningkatan harga saham. Hal ini berarti harga penutupan jauh lebih tinggi daripada harga pembukaan atau bullish. Tentu saja akan sangat mudah dalam memahami komponen warna tersebut.
Akan tetapi, dalam beberapa kasus candlestick tersebut tidak memiliki tampilan berwarna, maka warna hitam akan memberi indikasi situasi bearish. Sedangkan warna putih akan mengindikasikan situasi bullish dalam sebuah grafik.
Itu tadi penjelasan lengkap tentang analisis candle yang dapat Anda gunakan pada software. Analisis ini sendiri sebenarnya dapat bermanfaat juga selain untuk mengetahui harga saham di pasar saham saja. Pasalnya, pengguna dapat memakainya sesuai kebutuhan dengan sistem sama.