Kategori
Jasa Olah Data Jasa Skripsi Tesis Disertasi

Penjelasan Metode Analisis Propensity Score Mantching

Apa itu Metode Propensity Score Mantching?

Ketika melakukan suatu penelitian, maka Anda bisa menggunakan metode analisis propensity. Metode analisis ini sesuai untuk penelitian mengenai dampak suatu kebijakan pada objek yang telah ditentukan.

Agar mendapatkan hasil yang lebih menyeluruh, menggunakan metode analisis propensity score matching bisa menjadi pilihan yang tepat.

Metode ini adalah salah satu metode penting dalam materi probababilitas bersyarat, dari perlakukan tertentu yang mungkin terjadi dengan meminimalisir adanya bias. Oleh karena itu skor propensity diurutkan berdasarkan kovariat yang sama, sehingga setiap kelompok dapat diambil data yang akurat. 

Aspek Penting Dalam Metode Analisis Propensity Score Matching

Untuk analisis propensity, Anda harus mendapatkan pengujian menggunakan dua aspek, yakni CIA dan common support.

A. CIA

CIA merupakan singkatan dari conditional independent assumption. Dan metode propensity score matching, data kelompok yang dihasilkan tidak dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel treatment yang telah ditentukan.

B. Common Support

Berikutnya adalah aspek common support, yang merupakan kondisi nilau suatu density di dalam kelompok. Kelompok yang dimaksud merupakan kelompok control dan kelompok perlakukan overlap atau perpotongan. Data yang harus ada di common support adalah representasi adanya kesamaan karakteristik antara dua kelompok.

Cara Menggunakan Metode Analisis Propensity Score Matching

  1. Melakukan estimasi pada propensity score, terdapat dua langkah yang harus dilakukan, yakni memilih model dan memilih variabel yang tepat untuk digunakan.
  2. Memilih matching algoritm merupakan langkah selanjutnya untuk menggunakan metode analisis propensity score matching. Terdapat beberapa jenis algoritma yang dipilih dan disesuaikan oleh pengguna.
  3. Memerika common support, sebab ia merupakan asumsi yang penting di dalam PSM ini. Langkah ini penting digunakan sebagai pencocokan estimasi.
  4. Menilai kualitas pencocokan yang dilakukan, untuk menilainya dilakukan beberapa pengujian, yaitu uji beda sebelum dan sesudah pencocok test, uji bias, dan juga uji penggabungan variabel.
  5. Terakhir adalah melakukan estimasi standar pada eror dan analisis yang mungkin terjadi, caranya dengan menggunakan metoa yang sudah ditentukan sebelumnya, yakni score matching dan pemeriksaan berganda.

Demikianlah penjelasan metode analisis propensity score matching, semoga bisa membantu Anda yang hendak menggunakan metode tersebut. Informasi lebih lengkap mengenai metode ini bisa Anda dapatkan dengan membaca jurnal ataupun buku dengan tema yang sama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *