Dalam proses pengolahan data dan analisis spasial menggunakan ArcGIS, pasti pernah mendengar istilah georeferencing. Lalu, sebenarnya apa itu georeferencing ArcGIS dan bagaimana cara melakukannya? Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini:
Apa Itu Georeferencing?
Proses pembuatan peta selalu dilakukan dengan mengumpulkan berbagai jenis data, kemudian menggabungkannya menjadi satu kesatuan informasi yang utuh. Data-data yang ada pun memiliki format yang beragam – bisa berbentuk gambar, scan peta, foto, dan sebagaimana.
Nah, ketika menggabungkan informasi dari setiap data itu, pasti akan disesuaikan posisinya semirip mungkin dengan kondisi riil di lapangan. Itulah yang disebut dengan georeferencing – yakni memastikan bahwa tiap titik lokasi sudah sesuai dengan titik koordinat yang sebenarnya.
Yang dijadikan sebagai patokan dalam georeferencing adalah titik koordinat yang terekam pada database ArcGIS. Lalu, setiap data yang akan dimasukkan ke dalam peta itu tadi akan disesuaikan lokasinya dengan titik koordinat tersebut.
Bagaimana Cara Melakukan Georeferencing di ArcGIS?
Pada prinsipnya, penyesuaian ini memanfaatkan sumbu x dan y seperti yang biasanya digunakan pada matematika. Seringkali, ada titik-titik tertentu yang dijadikan sebagai patokan untuk melakukan georeferencing antara data yang dimasukkan dengan data koordinat pada GIS. Berikut langkah-langkah untuk georeferencing ArcGIS:
1. Masukkan Data yang Akan Di-georeferencing-kan
Masukkan gambar yang akan di-georeferencing-kan dengan mengklik Add Data. Lalu, klik kanan pada file yang dimasukkan, arahkan kursor pada Table of Contents dan pilih Label Features agar atribut muncul pada peta.
Setelah itu, pastikan agar gambar yang akan di-georeferencing menghadap arah yang tepat dan buka dalam menu image viewer atau editor. Kemudian, Tambahkan scan peta pada dokumen yang dikerjakan menggunakan Add Data tadi. Jika muncul pertanyaan would you build a pyramid, maka pilih yes. Setelahnya akan muncul peringatan, namun jangan panik dan klik OK.
2. Aktifkan Menu Georeferencing
Munculkan menu georeferencing pada toolbar dengan mengklik Customize > Toolbars > Georeferencing. Pastikan kolom di sebelah menu georeferencing menampilkan nama file. Kemudian, klik menu Georeferencing dan pilih Fit to Display untuk menampilkan gambar dan peta secara bersamaan untuk proses georeferencing.
3. Mulai Proses Georeferencing
Tentukan titik mana yang akan dijadikan sebagai referensi untuk proses georeferencing, seperti jalan atau lokasi yang mudah dikenali penggunaan lahannya. Manfaatkan menu Zoom dan Pan untuk menyesuaikan posisi referensi dari gambar dan peta.
Seringkali, ukuran keduanya tidak akan sama. Untuk menyamakannya, bisa menggunakan 2 cara. Yang pertama, menggunakan Georeferencing > Fit to Display. Lalu kedua menggunakan menu Rotate, Shift, dan Scale yang juga masih terletak pada toolbar georeferencing (logo panah berputar). Dengan cara kedua, bisa melakukan georeferencing secara manual.
Selanjutnya, pilih Vertex Snapping (Customize > Toolbars > Snapping) untuk memastikan akurasi pada titik referensi. Atau bisa juga menggunakan Auto-Adjust pada menu georeferencing. Pilih Add Control Points (logo + à +)pada georeferencing toolbar untuk menyesuaikan titik pada gambar dan peta dengan koordinat sebenarnya melalui GIS.
Cara melakukannya adalah mengklik satu titik pada scan peta atau gambar hingga tanda + hijau muncul. Kemudian, klik titik (yang sekiranya adalah lokasi yang sama) pada peta GIS sampai tanda + merah muncul. Terus lakukan proses ini sampai peta atau gambar berada di lokasi yang sesuai menurut titik koordinatnya di GIS.
4. Simpan Proses Georeferencing
Setelah semua proses selesai, simpan pekerjaan dengan Update Georeferencing pada menu georeferencing. Hasil keluaran data ini bisa disimpan baik secara internal maupun eksternal, tergantung pada jenis file yang digunakan.
Misalnya saja, jika menggunakan file TIFF (ekstensi .tif), maka yang tersimpan adalah format file world seperti .tfw atau .tfwx.
Proses georeferencing ArcGIS memang cukup merepotkan, apalagi jika tidak ahli menggunakan program ini. Oleh karena itu, ada baiknya untuk menghubungi Patra Statistika dan mendapatkan bantuan profesional dalam pembuatan peta.