Kategori
Jasa Olah Data

Serba-serbi Tentang Uji Statistik Chi Square yang Wajib Diketahui

Chi Square adalah salah satu jenis pengujian komparatif non parametris yang biasanya dilakukan jika terdapat dua variabel. Namun, skala data kedua variabel tersebut haruslah berupa nominal. Kemudian, untuk uji statistik chi square merupakan uji non parametrik yang banyak digunakan. Jika ingin menggunakannya, diharapkan mengetahui 4 hal penting berikut ini, yaitu:

1. Kegunaan

Uji chi square digunakan untuk melihat apakah ada kaitannya antara dua variabel atau yang bisa disebut dengan independency test. Kemudian, uji chi square juga digunakan untuk mengetahui homogenitas antar sub-kelompok atau homogeneity test. Selain itu, uji chi square juga digunakan sebagai bentuk distribusi atau goodness of fit.

2. Karakteristik

Adapun hal lainnya yang wajib diketahui dalam uji statistic yang satu ini adalah karakteristiknya. Uji statistik Chi Square memiliki karakteristik nilai chi-square yang selalu positif atau tidak pernah negatif. Hal ini karena adanya selisih frekuensi pengamatan dan juga frekuensi harapan dikuadratkan.

Kemudian, ada beberapa keluarga chi-square, yaitu distribusi chi-square dengan DK=1,2,3, dan lain sebagainya. Karena nilai chi-square selalu positif maka bentuk distribusinya yaitu menjulur positif pula. Jadi, semakin meningkatnya jumlah derajat bebas, maka semakin mendekati pula ke distribusi normal.

3. Rumus Chi-Square

Uji statistik chi square ternyata memiliki dua rumus. Jika pada tabel kontingensi 2 x 2, maka rumus yang paling cocok dipakai yaitu Continuity Correction. Sedangkan jika pada tabel kontingensi 2 x 2 tetapi tidak memenuhi persyaratan uji Chi-Square, maka rumus yang dipakai yaitu Fisher Exact Test.

Kemudian, jika di tabel kontingensi lebih dari 2 x 2 atau 2 x 3 maka rumus yang paling pas dipakai yaitu Pearson Chi-Square. Namun, pada dasarnya Chi-square memiliki rumus dasar yaitu sebagai berikut:

Hal tersebut berarti X2 adalah nilai chi-kuadrat. Sedangkan untuk fe adalah frekuensi yang diharapkan. Kemudian, untuk fo adalah frekuensi yang diperoleh ataupun yang diamati.

4. Langkah-Langkah Pengujian

Adapun langkah-langkah pengujiannya yaitu tulislah dahulu hipotesis Ha dan Ho. Ho : x = 0 yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antar kedua variabel. Kemudian untuk Ha : x ≠ 0 artinya yaitu adanya hubungan yang signifikan antar kedua variabel. Langkah selanjutnya yaitu membuat tabel kontingensi berbentuk 2×4 (2 baris dan 4 kolom).

Tiap kotak kotak disebut dengan sel dan setiap sebuah kolom isilah dengan sebuah subvariabel. Kemudian, untuk setiap buah baris isilah sebuah subvariabel pula. Langkah berikutnya yaitu mencari nilai frekuensi yang diharapkan (fe) dan isikan nilai fe ke dalam tabel kontingensi.

Hitung nilai Chi-Square dengan rumus dasar dan tentukan kriteria pengujiannya. Selanjutnya, tentukan pula nilai X2 tabel dan bandingkan X2 hitung dengan X2 tabel. Dengan begitu, peneliti mengetahui kesimpulan dari uji chi square apakah ada hubungan antar kedua variabel dan seberapa besar signifikansinya.

Itulah ulasan mengenai uji statistik Chi Square yang wajib diketahui. Jika mengalami kebingungan saat ingin menggunakan uji statistic yang satu ini, hubungi saja kami. Kami adalah jasa olah data dan bimbingan skripsi, tesis, maupun disertasi yang terbaik dan juga terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *