Dalam statistik parametrik, terdapat istilah uji t atau t test. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui pengaruh masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji T terbagi menjadi 2, dependen dan independen. Kali ini akan dibahas mengenai dependen t test. Simak di bawah ini untuk penjelasan lebih lanjut.
Tujuan Dependen t Test
Disebut juga paired-sample t test, jenis uji yang satu ini digunakan untuk membandingkan rata-rata 2 kelompok berpasangan. Maksudnya, pengujian dilakukan terhadap sampel yang sama namun pengukurannya berbeda. Misalnya sebelum dan sesudah adanya perlakuan tertentu pada sampel. Bisa juga dilakukan tes yang sama pada sampel yang sama dengan alat yang berbeda.
Untuk memahami hasilnya, terdapat nilai signifikansi yang memiliki arti tertentu terhadap hasil uji. Nilai ini menunjukkan apakah perbedaan dari kedua kondisi sampel yang diuji tersebut memiliki makna atau tidak.
Jika nilai signifikansi kurang dari 0.05, maka kedua variabel memiliki perbedaan signifikan. Artinya, perbedaan perlakuan terhadap sampel memberi pengaruh yang bermakna. Sementara jika nilainya lebih dari 0.05, berarti tidak ada pengaruh bermakna dari perbedaan tersebut.
Ketentuan
Terdapat setidaknya 4 ketentuan yang harus dipenuhi agar data bisa diuji dengan t test jenis ini. Memastikan bahwa data telah memenuhi ketentuan adalah salah satu cara untuk mendapatkan hasil penelitian yang kredibel. Berikut keempat ketentuan tersebut.
- Data harus berdistribusi normal. Untuk itu, perlu dilakukan uji normalitas terlebih dulu.
- Kelompok data yang akan diuji keduanya harus saling berpasangan atau berhubungan (dependen). Karenanya, sampel yang digunakan haruslah sama.
- Jenis datanya harus bersifat kategorik dan numerik.
- Kedua kelompok data memiliki satuan yang sama.
Contoh Kasus dan Langkah-Langkah Pengujiannya pada Aplikasi SPSS
Sebagai contoh, dibuatlah penelitian tentang “Peningkatan Prestasi Belajar dengan Penerapan Metode WAW”. Penelitian ini dilakukan terhadap 10 siswa. Tujuannya untuk menguji nilai latihan Bahasa Indonesia sebelum dan sesudah diterapkannya uji tersebut. Untuk melakukan uji dengan SPSS, ikuti langkah-langkah berikut.
- Pada menu Analyze, klik Compare Means lalu Paired-Samples t test.
- Setelah jendela Paired-Samples t test terbuka, masukkan variabel yang ingin diuji. Pada kasus ini, sebut saja “Sebelum Penerapan” dan “Sesudah Penerapan”.
- Klik OK. Jendela output pun akan menampilkan hasilnya.
Terdapat beberapa nilai yang bisa dilihat dari hasil tes ini. Di antaranya adalah nilai rata-rata, standar deviasi, standar error, nilai korelasi, dan nilai signifikansi. Hasil-hasil ini akan menjadi petunjuk untuk melakukan langkah selanjutnya dalam penelitian.
Kesulitan dalam melakukan uji penelitian parametrik? Atau membutuhkan ahli statistik untuk berkonsultasi? Hubungi Patra Statistika untuk mendapatkan pelayanan berkaitan dengan data dan penelitian.
Sebagai konsultan penelitian terkemuka, Patra Statistika bisa membantu menyelesaikan berbagai jenis uji penelitian parametrik. Mulai dari regresi, korelasi, hingga uji t, termasuk dependen t test. Jangan ragu untuk bertanya demi kelancaran penelitian yang sedang berjalan.
3 tanggapan untuk “Tujuan Penggunaan Dependen t Test beserta Ketentuannya”
Assalamualaikum. Izin bertanya. Apabila ingin mencari tahu apakah ada hubungan antara jumlah pukulan tiang pancang terhadap kedalaman tercapai tiang pancang, sebaiknya menggunakan uji t-test yang dependent atau independent ya?
Misal:
1. 1000 pukulan, kedalaman tiang pancang 8m.
2. 980 pukulan, kedalaman tiang pancang 10m.
3. 1300 pukulan, kedalaman tiang pancang 7m.
4. 700 pukulan, kedalaman tiang pancangan 11m.
Terima kasih.
halo ka, lebih baik menggunakan uji t-test dependent
untuk mengetahui lebih lanjut bisa menghubingi WA 08976567867
Ka mau bertanya misalkan kita mau mengukur untuk penggunaan model tgt terhadap hasil belajar dengan penggunaan metode ceramah terhadap hasil belajar itu menggunakan depedent atau independent ya ka ? Terimakasih